Review : Siraman Adat Jawa, 16 September 2016

Halooooo, udah hampir dua bulan gak posting. Rasanya baru kemarin pusing mikirin ini itu yang harus difiksasi dan alhamdulillah sekarang udah terlewati semua. I’m officially Mrs. Nordiansyah since two weeks ago hehehe. Berbagai review udah seliweran di otak, bahkan pas honeymoon kemarin udah kepikiran hahaha.

Rangkaian acara pernikahan saya sebenarnya sudah dimulai sejak hari Kamis, 15 September 2016. Hari itu ada acara pengajian menjelang pernikahan yang intinya berdoa demi kelancaran acara pernikahan. Acara pengajian pun diatur sama mama dan saya tinggal manut aja. Kebetulan dalam acara pengajian ini, saya gak mempersiapkan dokumentasi khusus, hanya ada sepupu saya yang jeprat-jepret di momen pengajian ini. Intinya, dalam acara pengajian ini saya mengutamakan kekhusukan saya dan ibu-ibu pengajian untuk berdoa dan alhamdulillah berjalan lancar.

Keesokan harinya yaitu tanggal 16 September 2016, ada acara siraman, terima besan, dan midodareni yang bertempat di kediaman saya. Sebelumnya saya share dulu ya rundown acaranya.rundown-acara-16-september-2016-1

Makna siraman menurut adat Jawa sebenarnya membersihkan diri sebelum calon pengantin memasuki babak baru yaitu pernikahan. Upacara siraman biasanya dilakukan sehari atau dua hari menjelang acara pernikahan. Sebagian besar masyarakat Jawa percaya bahwa upacara siraman akan meluruhkan noda-noda di masa lalu sang calon pengantin. Diharapkan dengan upacara siraman, calon pengantin dapat lebih siap memasuki gerbang pernikahan dan melupakan noda-noda yang tertoreh di masa lalu.

Dalam upacara siraman adat Jawa, sebelum siraman calon pengantin akan terlebih dahulu sungkem kepada kedua orangtua. Setelah itu, calon pengantin akan dibawa ke tempat atau gubug siraman dengan cara dituntun oleh kedua orangtuanya. Orang yang menyiram biasanya berjumlah ganjil dan penyiram pertama adalah ayah kemudian dilanjutkan dengan ibu.

Setelah disiram dengan air bunga yang harum, calon pengantin berwudhu dari kendi yang dipegang oleh sang ayah. Kemudian kendi tersebut dipecahkan bersama-sama oleh ayah dan ibu calon pengantin. Setelah prosesi pecah kendi, acara selanjutnya adalah tanam rikmo yaitu menanam potongan rambut calon pengantin di halaman depan atau samping rumah. Tanam rikmo bertujuan untuk mengubur semua hal buruk supaya kelak mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam berumah tangga.

Setelah itu, saya dibopong oleh papa menuju kamar pengantin untuk selanjutnya ngerik dan berdandan untuk acara midodareni. Sementara saya dandan di kamar, mama dan papa berjualan dawet yang dibayar oleh koin kreweng. Setelah selesai berdandan, saya kemudian keluar untuk prosesi suapan terakhir. Jadi mama dan papa menyuapi saya untuk yang terakhir kalinya sebelum saya punya suami. Lalu diakhiri dengan foto bersama.

Berkesan bangeeet, saya memang dari dulu pengen menjalani prosesi adat Jawa jika akan menikah dan alhamdulillah terwujud. Meski membutuhkan lebih banyak tenaga, waktu, dan tentunya biaya, upacara siraman sebelum menikah memberikan kesan yang mendalam pada saya. Intinya senaaaang, apalagi pas suapan terakhir, berasa masih anak kecil yang jadi kesayangan mama dan papa hehehe.

Setelah prosesi upacara siraman selesai, saya dibawa ke kamar pengantin dan gak boleh keluar-keluar lagi. Sementara Mas Eko dan rombongan besan sudah datang dan menjalani acara terima besan, saya duduk-duduk aja di kamar sembari main hape. Sebelum hari itu memang saya dan Mas Eko sudah tidak bertemu selama kurang lebih satu minggu. Kangen sih, tapi besok juga ketemu kan, langsung jadi suami lagi hehehe, jadi sabar aja dan ditahan kangennya :p

Runtutan upacara siraman dapat terlihat jelas dari cinematic video yang saya sertakan di postingan ini ya. Semoga bisa menjadi gambaran teman-teman yang ingin tahu atau ingin menjalani prosesi upacara siraman adat Jawa.

Keseluruhan acara hari ini dibantu oleh Ibu Intan & team yang mengurus semua detail kecuali tenda dan catering prasmanan. Ibu Intan & team mengurus dari mulai dekor gubug siraman, MC, sampai make up saya dan mama. Sementara untuk vendor foto yaitu dari Dese Photography dan video dari Rhea Studios. Ini sebagian hasil foto dekorasi siramannya.

Dekorasi gubug siraman beserta peralatan-peralatannya dapat satu paket dengan tumpeng dan dawet yang merupakan bagian dari acara. Jadi saya memang ambil paket siraman adat Jawa dan pokoknya saya terima beres hehe. Untuk dekorasi gunungan dan tulisan selamat datang itu terpisah ya, saya dapat sponsor dari tetangga saya yaitu War Art hehe. Overall puas sama dekor yang dikasih sama Ibu Intan & team, bunga-bunga yang buat dekor dan bunga melati yang saya pakai segar semua. Untuk make up dan hijab do yang ditangani Mbak Yus juga alhamdulillah suka. Untuk make up siraman memang sengaja dibuat minimalis, karena kan nantinya akan kena air. Sebelum siraman juga udah nangis sesegukan karena sungkeman, tapi untung riasannya gak luntur hehe. Sementara untuk make up midodareni juga masih minimalis tapi ditambah rona pink biar wajah terlihat segar. Cuss deh liat foto-foto selanjutnya yang menampilkan riasan wajah dan makanannya ya.

Review Siraman Adat Jawa dengan vendor Ibu Intan & Team 9/10! Bagi yang berminat ambil siraman adat Jawa juga kayak saya, bisa hubungi Ibu Intan di 081284174240. Bilang aja temennya Rika yang mau ambil paket siraman hehe. Ibu Intan ini rumahnya di Depok dan bisa merangkap jadi MC juga. Beliau udah paham banget sama adat Jawa dan membimbing kita banget untuk acara adat ini. Beliau juga gak segan-segan menghubungi kita duluan untuk survei tempat sebelum acara dilaksanakan.

Beralih ke vendor foto, saya ambil paketan all in di Dese Photography dan termasuk foto untuk acara siraman ini. Mas Ucup dari Dese Photo udah dateng dari jam 6 pagi, padahal acaranya mulai jam 9. Top! haha. Overall saya suka foto-fotonya, diambil dari berbagai angle dan dapet momennya, orangnya juga baik. Dan yang paling penting, pas hari H Mas Ucup udah kasih beberapa foto yang dia kirim via whatsapp ke saya. Katanya biar bisa upload ke sosmed hehe, tau aja masnya 🙂

Untuk cinematic video, saya dibantu temen saya Widia yang emang udah profesional menangani hal-hal kayak gini. Dia juga punya studio namanya Rhea Studios. Ini dia hasil videonya.

Bagi yang berminat dibikinin video semacam itu bisa hubungin Widia di 083813975126. Orangnya asik, masih muda, dan berpengalaman. hehe. Untuk foto dan videonya, saya review 10/10 karena saya sukaaaaa banget hasil foto dan videonya. Terima kasih banyak untuk semua pihak yang membantu acara siraman ini, alhamdulillah berjalan lancar tanpa hambatan apapun. 🙂

Sekian review tentang acara tanggal 16 September, untuk acara puncak yaitu tanggal 17 September, akan ada di next post ya. Insyaallah review tentang perjalanan honeymoon juga mau di-share. See you on the next post! 🙂

rikaamelina

A mom who love writing review on blog and social media.

Recommended Articles

5 Comments

  1. […] di sini. Intinya, foto video wedding-nya bagus, pun hasilnya. Foto pas siraman juga oke, review-nya di sini. Tapi service marketing dan photobooth-nya bikin saya […]

  2. […] Kali ini, saya mau rekomendasiin salah satu vendor foto video untuk wedding, yaitu Rhea Studios. Kebetulan saya cuma pakai vendor ini untuk cinematic video siraman, hasilnya bagus dan yang terpenting terjangkau bangeeet harganya dibanding vendor lainnya. Hasil review beserta video cinematic-nya juga udah saya posting di sini. […]

  3. Terimakasih, tulisan yang bagus. Mudah-mudahan pembaca memperoleh wawasan yang bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *