Kue Lapis : Sajian Menawan dari Hutan

Kue lapis sagu termasuk salah satu varian kue basah favorit saya. Kue tradisional asli Betawi ini punya tampilan cantik dengan variasi warna layaknya pelangi. Tampilannya yang menawan membuat banyak orang tertarik mempelajari cara membuat kue lapis sagu. Namun, proses pembuatan kue ini ternyata tidak secantik tampilannya.

kue lapis
Kue Lapis Sagu Asal Betawi

Kue lapis memang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi karena proses pembuatannya yang memerlukan kesabaran. Lapis demi lapis yang tersusun cantik pada kue merupakan buah kesabaran dari si pembuat kue. Dua jam berada di depan kukusan seolah terbayar tuntas saat melihat kue cantik yang rasanya juga lezat.

Kue Lapis Olahan Pangan dari Hutan

Di balik rasanya yang manis legit, kue lapis memiliki perjalanan panjang sebelum hadir di meja makan kita. Perjalanan panjang yang cukup melelahkan ini berasal dari satu tempat : hutan.

Lho kok hutan?

Bahan utama kue lapis sagu adalah tepung sagu. Tepung yang populer sebagai bahan pembuat jajanan khas Indonesia ini berasal dari pohon sagu. Bagian dalam batang pohon sagu mengandung serat-serat dan pati yang merupakan asal usul tepung sagu.

batang-pohon-sagu
Pati (bagian putih) di Batang Pohon Sagu

Tepung sagu merupakan salah satu sumber pangan dari hutan yang dimiliki Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan negara dengan 55% kepemilikan pohon sagu di seluruh dunia. Namun, saat ini di Indonesia, proses pembuatan tepung sagu masih banyak dilakukan dengan cara manual.

Proses Pembuatan Tepung Sagu

Tepung sagu terbuat dari sari pati batang pohon sagu yang sudah dibersihkan dan diparut. Parutan batang pohon sagu kemudian dicampurkan dengan larutan sulfit yang membantu mengawetkan pangan dari hutan.

Setelah tercampur rata, parutan beserta larutan sulfit disaring dan diendapkan selama 12 jam. Buang air yang tersisa dalam endapan. Jemur endapan sagu di bawah sinar matahari untuk menghasilkan tepung sagu. Lanjut ke tahap penghalusan untuk mengubah tekstur tepung agar menjadi lebih halus. Perlu penyaringan ulang setelah proses penghalusan selesai agar tepung memiliki tekstur yang sangat halus.

Untuk lebih memahami cara membuat tepung sagu, berikut saya sertakan infografis. Semoga bermanfaat 🙂

Cara Membuat Tepung Sagu

Manfaat Konsumsi Sagu

Tepung sagu yang bisa diolah menjadi berbagai makanan memiliki kandungan nutrisi yang baik, terutama sebagai sumber energi. Tepung sagu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Namun, rendah gula dan lemak. Banyak yang berpendapat bahwa olahan pangan dari tepung sagu cocok bagi penderita diabetes.

Beberapa penelitian, salah satunya yang dilansir oleh Healthlife, mengonsumsi sagu dapat mengurangi risiko penyakit jantung karena sagu mengandung amilosa yang mengontrol kadar kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Pangan dari Hutan Favorit Keluarga

Di balik manfaatnya yang ternyata luar biasa, saya memang sangat menyukai olahan pangan dari hutan yang berasal dari tepung sagu. Seperti yang sudah saya ungkit di awal artikel tadi, saya menyukai kue lapis sagu yang legit dan manis. Olahan pangan seperti cimol, cilok, hingga kue rangi pun menjadi favorit saya dan keluarga yang memang hobi jajan hehe.

Kaniya pun ternyata menyukai olahan pangan yang dibuat dari tepung sagu. Meski tekstur kenyal agak sulit ia telan, tapi setiap saya membuat cilok atau cireng, orang pertama yang excited adalah Kaniya. Nah, ternyata olahan pangan dari sagu ini bisa jadi booster berat badan anak plus sebagai probiotik juga, lho. Karenanya, selain nasi, Kaniya juga sering saya beri olahan makanan dari sagu.

Hutan Butuh Kita

Sagu adalah pangan dari hutan yang sangat bermanfaat. Pun, hutan dengan pohon sagu terbanyak terdapat di wilayah Indonesia. Jika dikulik lebih dalam, pohon sagu bahkan tidak hanya berfungsi sebagai pangan dari hutan. Selain pati yang bisa diolah menjadi berbagai makanan lezat, semua bagian dari pohon sagu memiliki fungsinya sendiri-sendiri.

Tentunya sebagai konsumen pangan dari hutan, kita bisa bantu dengan jaga hutan kita. Coba kalian visit WALHI dan di sana kalian bisa temukan fakta bahwa Indonesia memang sekaya itu gaes. Tapi hutan kita ini masih butuh perhatian dari kita. Hutan butuh kita.

Mulai dari mana? Dari diri kita sendiri dulu, dong hehe. Ada beberapa cara melestarikan hutan Indonesia yang bisa dimulai dari diri sendiri dulu, seperti :

  • Minimalisasi penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari.
  • Minimalisasi penggunaan kelapa sawit dan produk turunannya. Hal ini karena pohon kelapa sawit ternyata bersifat korosif dan berpotensi merusak lahan di hutan kita tercinta.
  • Tanam pohon di depan rumah untuk membantu penghijauan.
  • Gabung komunitas peduli hutan Indonesia.
  • Sharing atau berbagi info tentang pentingnya menjaga hutan Indonesia dan efeknya jika hutan Indonesia rusak. Bisa-bisa kita kekurangan makanan karena mayoritas asal usul pangan adalah dari hutan 🙁

Nah…

Sekian sharing tentang pangan dari hutan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semuaaa hehe. Kalo makanan dari tepung sagu yang kalian suka apa aja?

Kalo saya, jadi pengin masak cilok untuk weekend nanti. Kalo kue lapis sagu memang saya gak bisa bikinnya karena lumayan sulit hehe. Semoga suatu saat bisa berkesempatan belajar membuat kue lapis sagu ini bisa dinikmati bersama keluarga. Soalnya Kaniya suka banget! hehe. See you on the next post!

Baca Juga : Makanan Yang Harus Kalian Coba Kalo ke Belitung

rikaamelina

A mom who love writing review on blog and social media.

Recommended Articles

5 Comments

  1. Sama saya juga suka banget makanan dari olahan sagu, soalnya enak XD

    1. Iyaa, favorit keluarga banget olahan sagu tuh. Selain enak, ternyata kandungan nutrisinya juga bagus ya. 😍

  2. Duh aku suka banget bikin sendiri nih, soalnya mudah dan cepet masaknya. Aku juga pernah bikin ini pas ulang tahun suamiku dan dia suka banget lho. Thanks for sharing ya

    1. Wah aku belum pernah coba soalnya kayaknya susah bikinnya. Oke deh sip aku mau coba juga nanti haha. Makasih udah baca 🙂

  3. […] Kue Lapis : Sajian Menawan dari Hutan Oleh Rika A […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *