Nutrisi Ini Bantu Cegah Stunting Pada Anak, Yuk Intip Penjelasannya!

“Mama, I’m so hungry!” saya bisa mendengar hal tersebut dari bibir kecil Kaniya setidaknya 5x sehari. Saya sangat senang nafsu makannya jauh membaik semenjak masuk usia 4 tahun ini. Namun, Kaniya masih tampak imut jika dibandingkan dengan anak tetangga atau anak teman saya yang seusianya.

Isu stunting yang banyak ditemukan di Indonesia membuat saya overwhelmed, saya sangat khawatir Kaniya menjadi salah satu bagian dari anak stunted yang sungguh dampaknya sangat panjang di kemudian hari.

Saya dan suami memiliki badan yang tidak besar, karenanya banyak yang bilang Kaniya mungil karena genetik. Tapi hal itu tidak serta merta membuat saya tenang. Saya merasa masih kurang paham perbedaan antara “kecil karena genetik” atau “kecil karena stunting”.

Berburu Edukasi Stunting di Prima Talk

Bak gayung bersambut, pada hari Kamis, 17 Februari 2022 lalu, Frisian Flag mengadakan Prima Talk dengan judul Cegah Stunting dan Dampak Negatifnya terhadap Perkembangan Otak dan Pertumbuhan Fisik Anak Prima dengan 9AAE dan DHA 4x.

Beruntungnya, saya tidak perlu keluar rumah karena acara ini diadakan via zoom meeting. Saya merasa sangat excited karena akan mendapat edukasi yang tepat dari para ahli di bidangnya.

Berikut 5 narasumber yang hadir di Prima Talk dan siap berbagi ilmu dengan kami, para ibu yang khawatir dengan isu stunting yang bisa saja menyerang anak-anak kami.

1. Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia
2. Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang 
3. Pratiwi Rosani, Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia
4. Baim Wong dan Paula Verhoeven, Keluarga Prima Frisian Flag Primagro
5. Purwanto Wahyudi, Senior Manager Marketing Microeconomics Indomaret

Frisian Flag mengambil langkah tepat untuk menyelenggarakan edukasi seperti ini. Selain topiknya sangat dekat dengan kehidupan ibu-ibu, Prima Talk yang diadakan via zoom dan Live Instagram ini sangat praktis diikuti para ibu hanya dari rumah tanpa perlu meninggalkan anak.

Selain itu, acara seperti ini sungguh bermanfaat bagi para orangtua, khususnya ibu baru yang notabene asing dengan istilah stunting dan tidak tahu apa penyebabnya. Terlebih, ternyata saat ini Indonesia masih memiliki banyak balita stunted yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Berdasarkan data di atas, terbukti bahwa beberapa wilayah di Indonesia masih dikategorikan tinggi angka balita stunted. Padahal, stunting pada balita memiliki dampak negatif jangka panjang yang pastinya juga akan mempengaruhi masa depan Indonesia pada generasi selanjutnya.

Cegah Stunting demi Indonesia yang Lebih Baik

Kata-kata “demi Indonesia yang lebih baik” memang terdengar klise. Namun, ternyata terdapat kaitan yang sangat erat antara isu stunting dengan masa depan Indonesia kelak.

Anak yang memiliki kondisi stunting, saraf otaknya berbeda dengan anak normal. Bahkan saat dewasa, anak stunted rentan terkena risiko penyakit kritis.

Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K)

Iya, stunting pada balita dapat berdampak hingga ia nanti dewasa. Nah, sebelum lebih jauh membahas dampak stunting dan cara mencegahnya, kita pahami dulu yuk mengenai pengertian stunting.

Apa Itu Stunting?

Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah 2 tahun yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama (kronis).

Anak dengan kondisi stunting memiliki tinggi badan yang pendek dibanding anak seusianya. Namun, Prof. Rini mengatakan bahwa tidak semua anak pendek mengalami kondisi stunting. Nah, ini nih!

Jadi, pertanyaannya adalah… kita, para orangtua, tahu dari mana jika anak kita stunted atau tidak?

Prof. Rini mengatakan bahwa para orangtua dapat melihat grafik KMS pada buku KIA yang bisa didapatkan di puskesmas. Dari grafik tersebut, para orangtua bisa melihat apakah anaknya berada di jalur normal atau tidak. Antara anak laki-laki dan perempuan pun berbeda standar BB dan TB nya.

Pada buku KIA, terdapat Grafik Berat Badan Menurut Umur. Nilai yang terdapat dalam grafik tersebut bernama z-scores. Jika z-score anak kurang dari -2 SD, maka anak dikatakan pendek. Namun, jika z-score anak kurang dari -3 SD, berarti anak dikatakan sangat pendek. Z-score kurang dari -3 SD ini bisa menjadi indikasi pertama terjadinya stunting.

Tidak hanya sampai di situ, kita juga harus lebih mendetail mengenai progress z-score anak. Perlu dibedakan mana anak yang pendek karena genetik dan mana yang pendek karena stunting.

Jika grafik anak sejak awal memang sudah berada di z-score rendah (misal lahir dengan BB dan TB rendah, serta kedua orangtua memiliki perawakan kecil), maka bisa jadi ini karena faktor genetik.

Namun, jika grafik anak yang awalnya berada di z-score normal, tetapi lama-kelamaan terus menurun ke angka -2 SD atau bahkan -3 SD, perlu diwaspadai bahwa anak tersebut sudah berada di tahap stunting.

Jadi, para orangtua yang bingung apakah anaknya termasuk pendek atau sudah terindikasi stunting, bisa buka Buku KIA dan cocokkan z-scores anak sesuai kondisi terkini, ya!

Penyebab Stunting

Penyebab stunting jadi topik yang paling populer setelah para orangtua mengetahui mengenai isu stunting. Dalam Prima Talk yang diselenggarakan oleh Frisian Flag, Prof. Rini menjabarkan 3 penyebab stunting, yaitu:

1. Kurangnya Asupan Gizi Pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)

1000 HPK dimulai dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun. Kurangnya nutrisi ke janin saat masa kehamilan bisa menjadi indikator risiko terjadinya stunting pada anak. Terlebih jika saat lahir, anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama.

2. Infeksi Berulang

Jangan pernah remehkan infeksi apapun pada anak. Infeksi yang ringan tapi terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang lama dapat membuat tubuh anak sulit mendapatkan nutrisi. Hal tersebut berpengaruh ke asupan gizi yang kurang dan dapat menyebabkan stunting.

Prof. Rini mengatakan infeksi berulang yang paling sering terjadi pada anak yaitu infeksi gastrointestinal atau infeksi saluran pencernaan.

3. Masalah Psikososial

Psikososial terkait dengan masalah psikologi anak atau kondisi stres. Masalah psikososial pada anak biasanya terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan sosial dan psikologis anak. Contohnya, kurangnya stimulasi pada anak, pola asuh yang menekan kesehatan mental anak, serta kebersihan tempat tinggal.

>>><<<

Stunting menjadi momok menakutkan bagi para orangtua. Namun, banyak juga yang kurang peduli terhadap isu stunting ini karena berbagai alasan. Padahal, stunting adalah masalah darurat yang sangat perlu diperhatikan.

Stunting itu seperti lingkaran setan. Kita harus cari asal stunting-nya dari mana dan cari solusi agar keturunannya tidak stunting.

Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K)

Prof. Rini mengatakan stunting bisa dimulai dari calon ibu yang stunted. Jika ibu hamil berada dalam kondisi stunting, kemungkinan besar janinnya akan mengalami hal serupa jika tidak diberi asupan gizi yang baik.

Karenanya, calon ibu yang stunted harus terlebih dahulu diperbaiki gizinya. Jika baru menikah dan sudah siap hamil, sebaiknya calon ibu memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi janinnya kelak.

Frasa “Cegah Stunting” harus lebih digalakkan karena dampak jangka panjang stunting yang tidak main-main dan dapat berdampak besar bagi anak stunted dan juga lingkungannya.

Dampak Jangka Panjang Stunting bagi Anak

Pertama, dari segi kondisi fisik anak

Anak yang mengalami stunting tumbuh lebih pendek dan berada dalam kondisi gagal tumbuh. Anak menjadi mudah sakit. Saat dewasa, postur tubuh anak tidak maksimal dan menyebabkan beberapa fungsi tubuh kurang maksimal. Anak stunting juga lebih rentan dengan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Kedua, kondisi otak anak

Saraf otak anak stunted berbeda dengan saraf otak anak normal. Hal ini berpengaruh ke perkembangan kognitif anak dalam jangka panjang.

Bisa dilihat pada gambar di atas, sirkuit otak anak stunting memiliki cabang yang lebih pendek dibandingkan anak normal. Cabang-cabang serabut otak anak stunting pun lebih terbatas.

Jika kondisi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama, anak akan tergganggu perkembangan kognitifnya sehingga menjadi sangat tertinggal dengan teman-teman seusianya.

Ketiga, munculnya masalah psikososial

Perawakan yang pendek serta perkembangan kognitif yang kurang maksimal akan sangat berpengaruh pada kondisi psikososial anak. Terlebih saat dia sudah beranjak dewasa. Anak berisiko kehilangan kepercayaan diri dan menjadi rendah diri karena kekurangan yang ia miliki. Anak menjadi merasa berbeda dan secara tidak sadar menjauh dari kehidupan sosial.

Dampak psikososial ini paling menakutkan menurut saya karena masalah mental itu tidak mudah disembuhkan. Jadi, yuk para orangtua, kita perangi stunting dengan mencegah kondisi stunting sejak dini!

5 Cara Cegah Stunting yang Bisa Dilakukan Orangtua

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu pun dengan kasus stunting. Para orangtua atau bahkan calon orangtua dapat memulai cegah stunting pada anak di 1000 HPK anak.

Berikut 5 cara cegah stunting yang wajib dilakukan para calon orangtua.

1. Perhatikan Nutrisi Ibu Hamil

Persiapan sebelum hamil sangat amat penting demi menghindari risiko stunting pada anak nanti. Saat program hamil, sebaiknya penuhi gizi dengan nutrisi yang cukup. Pemenuhan gizi bisa didapat dari makanan dan susu. Jika perlu, konsumsi vitamin seperti asam folat dan kalsium yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.

Saat sudah positif hamil, ibu hamil pun perlu menjaga asupan gizinya dengan baik karena masa kehamilan termasuk 1000 Hari Pertama Kehidupan bagi anak.

2. Berikan ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan mulai dari bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya mengonsumsi ASI, itulah yang disebut ASI Eksklusif.

Bayi yang diberi ASI Eksklusif mengurangi risiko stunting pada dirinya kelak, dengan catatan sang ibu juga memenuhi kebutuhan gizi agar ASI yang diminum bayi juga mengandung gizi yang cukup.

3. MPASI Tepat Waktu dan Bergizi

“Udah pengen makan tuh bayinya, kasih aja, cuma dikit ini kan” celetuk tetangga saat melihat Kaniya terlihat “ngiler” saat saya makan. Usia Kaniya waktu itu baru 4,5 bulan dan belum masuk masa MPASI. Saya hanya tersenyum dan tentu saja tidak memberikan Kaniya makanan apapun selain ASI sampai usianya cukup.

Iya, MPASI tepat waktu itu wajib, yaitu saat bayi berusia 6 bulan. WHO menyarankan hal tersebut karena sudah melalui berbagai penelitian ini itu, jadi saya tinggal nurut saja. Lagipula, sudah banyak berita bayi sakit karena diberikan MPASI sebelum waktunya. Sedih sekali jika mendengar berita seperti itu.

Pemenuhan Nutrisi dan Kalori Anak

Selain MPASI tepat waktu, MPASI juga wajib memiliki nutrisi yang cukup untuk bayi sesuai usianya. MPASI harus memiliki gizi yang cukup dan seimbang. Para orangtua harus fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sesuai kebutuhan bayi.

Saat ASI tidak bisa lagi diberikan, ibu bisa memberikan susu formula sebagai salah satu solusi pemenuhan nutrisi bayi. Saat anak sudah berusia di atas 1 tahun, biasanya orangtua mulai khawatir karena berat badan anak tidak naik signifikan seperti bulan-bulan sebelumnya.

Prof. Rini mengatakan bahwa jika ibu khawatir terhadap pemenuhan kalori anak, ibu bisa menghitung kebutuhan kalori anak dengan cara berikut.

Setiap 10 kg, kalori yang dibutuhkan adalah 1000 kalori. Hitung kalori per jenis makanan untuk kebutuhan kalori anak. Jangan lupa pada karbohidrat dan pemenuhan protein, seperti daging merah, ayam, telur, dan susu.

Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K)

Nutrisi Penting untuk Cegah Stunting

Prof. Rini juga membahas salah satu nutrisi yang penting peranannya untuk mencegah stunting. Ada yang bisa tebak?

Iya, jawabannya adalah 9 Asam Amino Esensial alias 9AAE! Terbukti dalam sebuah penelitian, kandungan 9AAE pada anak pendek lebih rendah dibandingkan anak yang tidak stunting.

Terus, di mana 9AAE itu berada?

Frisian Flag PRIMAGRO 1+ AAE dan 3+ AAE, Nutrisi Penting yang Wajib Dikonsumsi Anak

Frisian Flag Indonesia sebagai salah satu brand yang peduli pada kasus stunting di Indonesia mengeluarkan inovasi produk yang di dalamnya terdapat 9AAE dan 4x DHA which is sangat penting sebagai pondasi pertumbuhan dan perkembangan otak anak, yaitu Frisian Flag PRIMAGRO.

Pratiwi Rosani sebagai Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia menjelaskan pentingnya 9AAE, 4x DHA, serta kandungan nutrisi lain dalam Frisian Flag PRIMAGRO.

Fakta yang mengejutkan adalah anak-anak yang kekurangan satu jenis 9AAE, kinerja hormon pertumbuhan IGF-1 nya akan turun hingga 34%. Sementara jika kekurangan semua jenis 9AAE, anak-anak akan kehilangan hormon pertumbuhan hingga 50%.

Selain 9AAE, Frisian Flag PRIMAGRO juga memiliki kandungan DHA 4x lebih tinggi yang dapat mendukung kecerdasan anak dan membuat fungsi sistem saraf anak lebih optimal. Kandungan lainnya seperti Omega 3, Omega 6, Asam Sialat, Sphingomyelin, dan Minyak Ikan juga membuat Frisian Flag PRIMAGRO makin kaya nutrisi.

Nutrisi lengkap dalam Frisian Flag PRIMAGRO akan mewujudkan mimpi Indonesia untuk memiliki generasi yang bebas dari stunting, cerdas, kuat, dan tinggi.

4. Perhatikan Kebersihan Anak dan Lingkungan

Anak usia di atas 1 tahun akan jauh lebih aktif dan perlu pengawasan ekstra untuk lingkungan sekitarnya. Anak akan sering memasukkan benda ke mulut dan itu berisiko anak terserang infeksi.

Infeksi berulang adalah salah satu penyebab stunting. Karenanya, perhatikan kebersihan anak dan lingkungan karena banyak bakteri yang dapat masuk ke mulut anak dan berujung dengan infeksi.

5. Pantau Tumbuh Kembang Anak Secara Berkala

Sebelum pandemi, saya rajin datang ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembang Kaniya secara berkala. Namun, semenjak pandemi, Posyandu tutup dan jujur saya suka kelupaan memantau tumbuh kembang Kaniya setiap bulannya.

Padahal, memantau tumbuh kembang anak sangat amat penting. Memantau BB dan TB anak dengan melihat grafik di KIA sangat dianjurkan dibanding hanya membandingkan anak dengan anak-anak seusianya. Pantau BB, TB, dan LK anak setiap bulan dan pastikan tumbuh kembangnya normal.

Oiya, setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Saran saya, stop membandingkan dan back to grafik KIA aja ya ibu ibuuuu~

Ibu Tenang dan Senang Berkat Akademi Keluarga Prima

Pada tahun 2022 ini, Frisian Flag genap berusia 100 tahun dan merayakannya dengan launching Akademi Keluarga Prima yang menyediakan edukasi, serta inovasi produk Frisian Flag PRIMAGRO yang menyediakan kebutuhan gizi. Hal ini sesuai dengan 3 pilar Frisian Flag yang terdiri atas Sehat, Sejahtera, dan Selaras.

Akademi Keluarga Prima menyediakan banyak fitur yang pastinya bermanfaat bagi para ibu yang sering khawatir dengan tumbuh kembang anak. Jadi, yuk kita langsung daftar jadi Keluarga Prima di Akademi Keluarga Prima Frisian Flag!

Cara Daftar di Akademi Keluarga Prima Frisian Flag

Cara daftar di Akademi Keluarga Prima cukup mudah. Yuk ikuti step by step di bawah ini.

• Masuk ke laman ibudanbalita.com
• Klik Daftar yang ada di pojok kanan atas laman
• Isi Data Diri ibu dan anak, lalu Simpan
• Setelah Registrasi Berhasil, cek email untuk proses verifikasi
• Kembali ke laman ibudanbalita.com, Log In/Masuk dengan email dan password yang ibu isi tadi
• Selesai!

Setelah Log In, klik bar Akademi Keluarga Prima lalu klik Dashboard untuk masuk ke fitur-fitur yang ada di Akademi Keluarga Prima, ya!

Fitur Akademi Keluarga Prima

Terdapat tiga fitur yang ada di Akademi Keluarga Prima, yaitu:

Rapor Tumbuh Kembang Anak

Fitur ini ibarat Posyandu Online yang merekap data tumbuh kembang anak, mulai dari Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Kepala, hingga Indeks Massa Anak.

Berikut cara menggunakan Fitur Rapor Tumbuh Kembang Anak di Akademi Keluarga Prima.

1. Isi Data Pertumbuhan Anak seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala sesuai dengan tanggal pengukuran.
2. Akan muncul data beserta grafik yang mencerminkan BB, TB, LK, dan Indeks Massa Anak.

Para ibu bisa meng-update tumbuh kembang anak 1-2x sebulan dan semua data akan tercatat otomatis di akun kita di Akademi Keluarga Prima. Praktis banget kan.

Fitur Parenting Style Test

Fitur parenting style ini sangat menarik karena kita bisa mengetahui tipe pola asuh kita plus karakteristik anak secara bersamaan. Dengan fitur ini, diharapkan para orangtua akan lebih mudah menyesuaikan tipe pola asuh dengan karakteristik anaknya.

Berikut cara menggunakan Fitur Parenting Style Test di Akademi Keluarga Prima.

1. Jawab pertanyaan yang diajukan di website. Ada 2 jenis pertanyaan yang diajukan di sini, yaitu pertanyaan seputar kebiasaan ayah/ibu dan pertanyaan mengenai perilaku anak terhadap hal-hal baru.
2. Setelah semua pertanyaan terjawab, akan muncul kesimpulan tipe parenting serta tipe karakter anak. Akan ada juga saran bagi orangtua untuk menstimulasi anak atau menghadapi karakter anak sesuai dengan tipe pola asuh.

Fitur EMO Meter

Kecerdasan sosial dan emosional adalah hal yang penting bagi anak. Akademi Keluarga Prima menyediakan fitur EMO Meter untuk para orangtua yang ingin mengetahui dan memahami tingkat kecerdasan sosial dan emosional anak mereka.

Cara menggunakan Fitur EMO Meter di Akademi Keluarga Prima adalah sebagai berikut.

1. Jawab pertanyaan mengenai perilaku anak dalam kesehariannya.
2. Setelah semua pertanyaan terjawab, akan muncul kesimpulan kondisi sosial dan emosional anak. Ada juga saran bagi orangtua untuk menstimulasi anak agar lebih cerdas secara sosial dan emosional.

Belajar dari Keluarga Prima (BaPau Family)

Sebagai contoh Keluarga Prima, Baim Wong dan Paula mengaku sangat terbantu dengan adanya Akademi Keluarga Prima. Mereka menggunakan ketiga fitur dalam Akademi Keluarga Prima untuk memantau tumbuh kembang Kiano, putra sulung mereka.

Saat ditanya mengenai Parenting Style, Paula mengaku bahwa dia berusaha menghindari kata-kata negatif saat berbicara kepada Kiano. Menurutnya, kata-kata “jangan” dan “tidak boleh” justru membuat anak makin ingin melakukannya. Karenanya, sebisa mungkin ibu dari dua anak ini menghindari kata-kata negatif.

Sementara itu, Baim Wong sebagai kepala keluarga mengatakan cukup khawatir terhadap tumbuh kembang anak-anaknya karena kasus stunting yang masih tinggi di Indonesia. Apalagi, efek jangka panjang stunting bisa sangat mempengaruhi kehidupan anak nanti saat dewasa.

“Iya, saya cukup khawatir. Makanya, sebagai orangtua kita tuh harus cermat memilih produk yang terbaik untuk anak. Ya contohnya Frisian Flag PRIMAGRO ini”

Baim Wong

Lebih lanjut mengenai Parenting Style, keduanya sepakat untuk menyamakan pola didik dengan orang-orang di sekitar anaknya agar anak tidak bingung. Paula mengaku bahwa fitur-fitur di Akademi Keluarga Prima sangat bermanfaat bagi ibu muda seperti dirinya.

PRIMANUTRI Posyandu 2022, Kolaborasi Frisian Flag dan Indomaret

Selain Posyandu Online yang bisa diakses di Akademi Keluarga Prima, Frisian Flag juga akan meluncurkan PRIMANUTRI Posyandu 2022, Posyandu Offline hasil kerjasama dengan Indomaret.

Purwanto Wahyudi, Senior Manager Marketing Microeconomics Indomaret mengatakan bahwa pihaknya sangat bersemangat menjelang peluncuran Posyandu ini. Primanutri Posyandu 2022 rencananya akan dimulai pada akhir Februari 2022 atau awal Maret 2022 di 20 kota besar di Indonesia.

Lebih lanjut Purwanto menjelaskan bahwa target dari Primanutri Posyandu ini adalah balita, orangtua para balita yang nanti akan mendapat edukasi, dan para lansia. Nantinya, Indomaret juga akan bekerja sama dengan Dinkes dan para kader Posyandu dalam menyelenggarakan Primanutri Posyandu ini.

Info akan dibukanya Primanutri Posyandu juga akan disosialisasikan H-14 hari di 20 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Jangan sampai ketinggalan Program Primanutri Posyandu ini ya, ibu-ibu! Follow Instagram @ibudanbalita buat dapet info terkini mengenai Akademi Keluarga Prima, termasuk penyelenggaraan Program Primanutri Posyandu ini.

>>><<<

Edukasi mengenai stunting dan nutrisi saat Prima Talk ini sangat bermanfaat. Jadi lebih fokus untuk memperhatikan tumbuh kembang Kaniya karena ada Akademi Keluarga Prima. Semoga next Frisian Flag mengadakan Prima Talk lagi dengan tema berbeda agar saya dan teman-teman blogger lain mendapat edukasi menyeluruh seperti ini.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat ya, teman-teman! Jangan lupa daftar di Akademi Keluarga Prima dan pantau terus tumbuh kembang anak kita. Pastikan juga nutrisi mereka terpenuhi dengan makan makanan bergizi serta minum Frisian Flag PRIMAGRO demi generasi mendatang yang gemilang!

Thank you sudah baca, see you on the next post!