Wanita Lebih Rentan Terkena Kanker? Ini Dia Jenis Kanker yang Sering Menyerang Wanita

Omong-omong soal kanker, mungkin sudah banyak yang tahu betapa mengerikannya kanker, terutama jika terdeteksi saat sudah stadium lanjut. Pengobatan seperti imunoterapi, terapi radiasi, hingga kemoterapi pun tak terelakan harus dijalani.

Baca Juga : Imunoterapi, Harapan Baru untuk Penyintas Kanker

Saya sendiri mulai banyak baca tentang kanker karena tertarik dengan jenis-jenis kanker yang ternyata rentan menyerang para wanita. Dipikir-pikir serem juga ya, tapi menurut saya, kita wajib tahu tentang hal ini karena bisa membuat kita makin waspada terhadap gejala munculnya sel-sel kanker di dalam tubuh.

Pengertian Kanker

Sebelum masuk lebih lanjut ke jenis-jenis kanker, kita pahami dulu yuk apa sih kanker itu?

“Kanker terjadi ketika sel abnormal berkembang dengan cepat melebihi batasnya. Sel ini menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan menyebar ke organ lain. Hal ini disebut metastasis.”

*dikutip dari website WHO

Jadi, bisa dibilang metastasis adalah penyebab utama kematian akibat kanker. Dari data WHO, kanker adalah penyebab kematian nomor 1 dan 2 di 112 negara di dunia.

Makin serem ya pas tau hal itu? Tapi, justru ini yang membuat saya ingin tahu lebih lanjut tentang kanker dan berbagai jenis pencegahan hingga pengobatan yang mungkin dilakukan.

Kasus Kanker Penyebab Umum Kematian

Masih dikutip dari website WHO, jumlah kematian pada tahun 2020 akibat kanker adalah sebagai berikut.

  • Kanker Paru-Paru (1,8 juta)
  • Kolon (935.000)
  • Liver (830.000)
  • Perut (769.000)
  • Payudara (685.000)

Jenis Kanker Yang Sering Ditemukan Pada Wanita

Masuk ke inti pembahasan, ada beberapa jenis kanker yang sering ditemukan pada tubuh wanita.

1. Kanker Payudara

Yup, udah bukan rahasia lagi, urutan pertama adalah kanker payudara. Pada 2020, kasus baru untuk kanker payudara di Indonesia mencapai 65.858. Data ini saya dapat dari data infografis WHO

Tidak hanya menyerang orang tua, kanker payudara juga dapat menyerang wanita dewasa muda. Banyak penelitian menyebutkan bahwa penyebab utama kanker payudara adalah genetik dan radikal bebas.

Saya merasa parno begitu tahu kasus kanker payudara sebanyak ini. Sejak paham sedikit-sedikit tentang hal ini, jadi sering cek payudara sendiri apakah ada benjolan atau hal aneh. Deteksi dini sangat penting dilakukan agar sel kanker tidak terlanjur menyebar.

Gejala pada kanker payudara sebenarnya bisa kita ketahui dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Ini infografis kemenkes yang merangkum gejala kanker payudara.

Infografis Gejala Kanker Payudara

2. Kanker Serviks

Urutan kedua jatuh pada kanker serviks. Pada 2020, kasus baru kanker serviks sebanyak 36.633. Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung langsung dengan vagina. Fungsi serviks sendiri yaitu memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma ke rahim.

Sementara kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di sel-sel leher rahim. Umumnya, kanker serviks berkembang secara perlahan dan baru menunjukkan gejala saat sudah masuk stadium lanjut.

Parah sih, ini lebih serem lagi. Deteksi dini wajib dilakukan dengan cara menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau saat sudah menikah. Selain itu, vaksin HPV yang dilakukan sejak usia 10 tahun juga membantu pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker serviks.

Infografis Skrining Kanker Serviks

3. Kanker Paru-Paru

Kasus kanker paru-paru di Indonesia sebanyak 34.783 pada tahun 2020, menempati posisi ketiga dari jenis kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia.

Kanker paru-paru terjadi ketika sel ganas terbentuk di paru-paru. Penyebab utama dari kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif). kanker paru-paru seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya baru muncul ketika kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar.

Batuk darah, batuk kronis, hingga nyeri dada dan sesak napas adalah beberapa gejala dari kanker paru-paru. Untuk deteksi lebih lanjut, diperlukan foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru.

Nantinya, dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis dan stadium kanker. Berikut infografis kanker paru-paru dari stadium 1 sampai stadium 4 untuk membantu memahami penyebaran sel kanker dalam paru-paru.

Infografis Kanker Paru-Paru

4. Kanker Kolon

Kolon adalah permukaan usus besar. Pada 2020, kasus baru kanker kolon di Indonesia sebanyak 34.189, beda tipis dengan kanker paru-paru. Kanker kolon adalah tumor ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar (kolon) atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum).

Sebenarnya, kanker kolon bisa terjadi pada wanita dan pria pada usia berapa pun, tetapi lebih sering menyerang lansia. Gejala kanker kolon pada wanita lebih samar daripada pada laki-laki. Hal ini karena gejala awal kanker kolon sangat mirip dengan sakit pre menstruasi yang kerap dirasakan wanita setiap bulannya.

Gejala kanker kolon yang umum dirasakan yaitu kelelahan, kram perut, hingga mual dan muntah. Untuk memastikan gejala tersebut, ada baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

5. Kanker Liver

Menempati posisi kelima, kasus kanker liver di Indonesia pada 2020 sebanyak 21.392 kasus. Kanker liver atau biasa juga disebut hepatoma bisa terjadi ketika sel-sel kanker timbul pada organ hati.

Seringkali, kanker pada organ hati adalah persebaran dari kanker yang terjadi di organ tubuh lainnya. Dengan kata lain, kanker yang berawal dari sel yang terdapat di liver lebih jarang terjadi.

Gejala kanker liver di antaranya:

  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Mual dan muntah
  • Nyeri di bagian perut kanan atas
  • Perut yang membesar tanpa sebab
  • Gangguan makan
  • Tampak lemas dan lesu (tidak bertenaga)
  • Jaundice/penyakit kuning
  • Tinja berwarna pucat

Gejala kanker liver sebenarnya cenderung unik sehingga jika kalian atau anggota keluarga kalian ada yang mengalami hal-hal ini, bisa langsung ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Perawatan Sedini Mungkin, Cara Ringankan Beban Survivor Kanker

Di atas, berkali-kali saya sebutkan tentang deteksi dini yang membantu proses penyembuhan para penyintas kanker. Sayangnya, tidak sedikit yang baru menyadari adanya kanker saat sudah stadium lanjut.

Saat sudah stadium lanjut, perawatan yang akan diberikan oleh rumah sakit jauh lebih banyak dan rumit. Tentu saja hal ini memakan biaya yang tidak sedikit. Masalah biaya akan menjadi beban tersendiri yang akan mempengaruhi mental penyintas kanker.

Namun, sebenarnya masalah finansial saat terkena kanker bisa dicegah dengan cara proteksi diri dan keluarga melalui asuransi kanker.

FWD Cancer Protection, Asuransi Kanker Mulai dari 10 Ribu/Bulan

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ini pepatah yang 1000% bener dan bisa kita jadikan salah satu pijakan hidup. Selain asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, menurut saya asuransi kanker juga sangat penting. Terlebih jika kita atau anggota keluarga kita ada yang berisiko tinggi terkena kanker.

Tapi sayangnya, banyak yang menyangka jika asuransi kanker itu mahal. Saya pun kaget ternyata di FWD Insurance asuransi kesehatan yang khusus untuk kanker itu murah. Premi FWD Cancer Protection mulai dari 10 ribu aja per bulan. Tentu premi ini tergantung pada usia dan riwayat kesehatan juga ya temen-temen.

Jadi di FWD Cancer Protection ini, 100% Uang Pertanggungan langsung diberikan di tahap awal sejak terdiagnosis kanker. Proses klaim cukup mudah dan cepat, tentu selama dokumen yang diberikan lengkap.

“Daftarnya ribet deh pasti.” Siapa bilang? Ehehe, saya udah buktiin kalo belinya itu gampang banget dan cukup jawab 3 pertanyaan kesehatan aja! Mudah beneran, kan? Cuss langsung daftarkan diri kamu dan keluarga sebelum terlambat karena bayar biaya perawatan rumah sakit itu gak enak banget dan pastinya menguras tabungan.

Kalian bisa daftar asuransi kanker FWD di sini dan jangan lupa tetap jalankan pola hidup sehat serta bahagia agar tetap terhindar dari berbagai penyakit termasuk kanker.

Akhir kata, saya mau mengucapkan Selamat Hari Kanker Payudara Sedunia yang akan jatuh pada 26 Oktober nanti. Yuk, kita sebarkan seluas-luasnya tentang pentingnya deteksi dini terhadap kanker payudara plus pentingnya proteksi diri terhadap kanker di bulan ini because October is Breast Cancer Awareness Month!

Sekian sharing saya kali ini, see you in the next post!

rikaamelina

A mom who love writing review on blog and social media.

Recommended Articles

17 Comments

  1. wah oke banget nih penjelasannya yang ini bikin jadi lebih aware lagi sama kesehatan semoga kita dijauhkan dari penyakit kanker, amiin

  2. Semoga kita dapat mencegah kanker dengan menjaga tubuh kita dari hal yang membahayakan

  3. wanita paling rentan ya sama kanker.
    memang harus dideteksi edini mungkin ya kak.. mudah2an kita dijauhkan dari penyakit ini. Amiinn..
    sehat selalu..

  4. info yang bermanfaat sekali mba rika.
    thanks ya sudah menuliskannya.
    aku teringat adikku meninggal diusia 40 tahun. dia terdeteksi kanker paru-paru setelah ditemukan cairan di paru-parunya. innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

    salam sehat

  5. Serem banget ya 🙁 apalagi beberapa jenis kanker cuman ada di perempuan.
    Kita harus aware ama diri sndiri termasuk ngedeteksi sedini mungkin.

  6. Terima kasih sharingnya mom, aku juga paling awas dg perubahan di tubuh. Terutama di payudara. Pernah ngerasa kayak sedikit keras di bagian situ, langsung ke dokter biar gak kepikiran

  7. Kalo udah denger kanker, aku tuh jujur langsung drop :(. Seolah udah harga mati pasti meninggal. Mungkin karena banyak kenalan dan keluargaku yg kena, ujung2nya ga selamat 🙁

    Walopun ada juga sedikit teman yg survive. Mereka kena kanker payudara, tapi untungnya masih stadium awal. Hanya saja untuk memastikan ga kambuh lagi, mereka rela melakukan masektomi ATO pengangkatan payudara.

    Aku pribadi juga rajin mba cek sendiri apa ada benjolan dll. Kalo utk pencegahan kanker serviks, aku udah ikhtiar dengan papsmear dan sudah komplit vaksin hpv 3x. Mahal memang vaksin ini, tapi dipikir lebih mahal lagi kalo sampai terkenal kan … Ntr anakku yg cewe juga mau aku vaksin HPV kalo udh cukup umurnya.

    Memang penting asuransi utk penyakit kritikal begini. Aku sendiri punya, juga suami. Tapi memang kami udh lama JD nasabah di asuransi brand lain. Yg penting, punya proteksinya dulu 🙂

  8. Sedih kalau baca-baca tentang kanker karena Bapak berpulang 2020 lalu karena kanker liver. Nenek saya (Ibunya Bapak) juga berpulang karena kanker serviks. Memang harus-harus aware sejak dini banget, jangan anggap sepele setiap gejala yang kita rasakan karena siapa yang tau kalau itu akan jadi cikal bakal kanker.. Semoga kita sehat selalu ya..

  9. Ngeri juga ya kalau bahas soal kanker, tapi memang setiap wanita perlu aware soal ini sih. Sebisa mungkin menjalani hidup sehat dan mengurangi stress agar terhindar dari penyakit ganas ini

  10. Deteksi dini kanker sangat penting dilakukan. Dan makan-makan yang sehat agar terhindar dari kanker. Semoga kita semua dijauhkan dari segalam macam kanker.

  11. Banyak juga ya kanker yanh bisa menyerang perempuan, huuhu jadi harus mmperkuat benteng diri

  12. makasih sharingnya. saat aku selalu perdarahan , jadi takut apa ini kanker rahim, ternyata ada miom dan langsung aku minta ambil semua dengan rahim2nya. alhamdulilah semua baik2 saja. dan aku rutin makan kunir putih yang sudah dalam bentuk kapsul buat cegahnya

  13. Ya Allah kanker memang menakutkan sekali. Apalagi memang terdata sebagai pembunuh no 1 dan 2 di ratusan negara. Semoga kita sehat2 semuanya aamiin

  14. Penyakit ganas nih kanker.. Bayanginnya aja udah serem.. mudah2an ga sakit ini pas tua nanti

  15. makasih mba ilmunya bermanfaat sekali, kira kira tindakan prfentif apa ya yg bisa mencegah kanker timbul

  16. Ternyata kangker payudara besar peluangnya bagi wanita ya. Perlunya kita menjaga kesehatan serta pola makan untuk mengurangi potensi tsb.

  17. Wah thanks banget mam sharingnya emang kita sebagai perempuan harus lebih aware sama kanker payudara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *